Di artikel ini kami akan jelaskan mengenai Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya. Setelah menghalau batasan-batasan yang menahan langkah untuk jadi wirausaha, Anda bisa saja terasa lebih siap untuk terjun ke bidang usaha. Namun, tak jarang Anda mendengar hal-hal yang memudarkan keberanian Anda, mitos-mitos yang sebabkan Anda menjadi berpikir ulang.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Mitos apa sajakah itu dan seberapa besar kebenarannya?
Mitos 1 : Usaha kecil cuma memberikan keuntungan yang tidak berarti
Usaha kecil tidak selamanya membuahkan keuntungan yang kecil juga. Hal ini bergantung berasal dari kerja kerasnya. Berikut perumpamaan usaha kecil yang menghasilkan keuntungan bermakna yaitu:
Pedagang ikan lele dan pedagang daun pisang
Ada seorang pengusaha berasal dari Balikpapan yang tiap sementara melakukan penyebrangan. Dia mengemudikan mobil pick up dengan mempunyai tumpukan daun pisang dan ikan lele didalam jerigen plastik ukuran 25 liter. Pebisnis ini dapat menjual 50 ikat daun pisang besar.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Beliau belanja daun pisang di Long Ikis (daerah transmigrasi) Rp 7.500 per kuncir besar, menjual di Balikpapan bersama harga Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per ikat. Itu bermakna untung kotornya 50 x Rp (Rp 7.500 – Rp 17.500).
Sedangkan untuk ikan lele yang dibeli dengan harga Rp 6.000 per kg dan dijual bersama dengan harga Rp 13.000 per kg. Bila dihitung keuntungan berasal dari keduanya sesudah dikurangi transportasi, dapat sekitar Rp 400.000 sampai Rp 500.000. Lumayan besar bukan!
Tukang sayur keliling
Contoh lain bisnis kecil yang memberikan keuntungan berarti adalah berdagang sayur keliling di kompleks. Sang tukang sayur berangkat dari tempat tinggal jam 5 atau 6 pagi ke pasar, lantas keliling kompleks perumahan menjual sayur sampai kira-kira jam 10. Dalam sehari, dengan modal Rp 300.000 hingga Rp 400.000 dia dapat meraih keuntungan hingga 30% (sekitar Rp 100.000).
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Jumlah yang memadai untuk membantu kehidupan keluarganya, terbukti motor dinasnya di pagi hari, Honda Bebek, berubah jadi Honda Tiger sementara dia mengajak jalanjalan istri dan anakanaknya di sore hari. Luar biasa.
Jadi usaha kecil tidak selamanya menghasilkan keuntungan yang tidak berarti.
Mitos 2 : tidak tersedia kesempatan bisnis yang tersisa lagi
Banyak orang berpikir sukar untuk menjadi berwirausaha sebab udah banyak pemain di bisnis kecil. Sebenarnya, yang harus kami melaksanakan adalah jeli mencari kesempatan untuk ikut “bermain” di bidang tertentu. Sebagai contoh, kesempatan menjajakan telur retak untuk memenuhi kebutuhan gizi penduduk yang berkesejahteraan rendah.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Telur ini dapat Anda jugal bersama dengan harga murah. Selain untuk menolong masyarakat tersebut, Anda pun dapat tetap menghasilkan. Untuk beroleh telur retak, Anda sanggup singgah ke peternakan ayam petelur. Dengan datang segera ke sumbernya Anda mampu memperoleh harga yang miring. Akan tetapi, telur retak yang Anda jual itu harus segera dikonsumsi karena cepat busuk. Selain ide usaha di atas tetap banyak lagi gagasan yang lain yang sanggup kita kerjakan.
Mitos 3 : usaha kecil kalah dengan usaha besar di dalam persaingan
Tidak selamanya usaha besar mengalahkan usaha kecil. Kalau Anda jadi kalah besar, carilah celah untuk memberi tambahan kelebihan tersendiri dari bisnis Anda. Misalnya, Anda memicu usaha jus buah fresh didalam kemasan gelas plastik 350 ml pas sudah banyak kafe dan depot yang menjualnya.
Untuk memberikan nilai lebih, Anda menjualnya dengan langkah pesanantar dan melengkapinya bersama informasi mengenai faedah masingmasing buah untuk kesehatan yang Anda rangkum dari buku dan juga artikel kesehatan. Ternyata costumer senang sebab tidak kudu repotrepot keluar membeli jus dan mendapat tambahan Info berguna.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Mitos 4 : usaha kecil kerap gagal
Mitos ini nampak dikarenakan biasanya memang diperlukan sementara yang cukup lama untuk sukses di dalam bisnis. Salah satu kunci kesuksesan di usaha kecil adalah “ketabahan” untuk bertahan di dalam masamasa sulit. Misalnya, umumnya bisnis makanan wajib pas lebih kurang 3-6 bulan untuk bisa dikenal dan disukai pelanggan. Kalau kami tidak kuat tunggu dan menginginkan cepatcepat balik modal, dapat repot.
Salah satu siasat dalam usaha rumah makan untuk sadar apakah seorang costumer akan menjadi pelanggan adalah dengan lihat jumlah kunjungannya. Kalau dia datang dua kali, mampu menjadi dia akan jadi pelanggan. Kunjungan kedua itu memperlihatkan bahwa dia suka bersama dengan kunjungan pertama dan inginkan mengulanginya. Yang kudu jadi perhatian Anda adalah langkah memberikan sarana dan produk yang memuaskannya sehingga bakal tetap kembali ke tempat tinggal makan Anda.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Mitos 5 : aku tidak ditakdirkan dengan bakat pengusaha
Mungkin inilah mitos yang paling sering Anda dengar: “Saya tidak ada keturunan pengusaha, orangtua aku pegawai, guru, petani, atau lainnya”. Sebenarnya, jika bicara soal keturunan, kakek dan nenek moyang kita, Nabi Adam dan Hawa, adalah pengusaha. Mereka bukan karyawan gara-gara tidak bekerja terhadap siapa-siapa. Mereka diberi kuasa oleh Tuhan untuk mengelola tanah, tanaman, dan hewan untuk kehidupan mereka. Jadi, tidak ada alasan bahwa kita bukan keturunan pengusaha.
Anda yang bekerja sebagai pegawai terhitung tidak wajib meninggalkan profesi sebagai pegawai untuk jadi pengusaha. Anda sanggup menyambi atau menyerahkan pengelolaan bisnis itu ke istri, anak, atau teman.
Misalkan, Anda rela berbisnis arang berasal dari tempurung kelapa. Tidak artinya Anda mesti menanam pohon kelapa dan memanjatnya, membahas dan memecah batok kelapa, menyebabkan arang, dan menjualnya. Anda mampu menggerakkan usaha itu bersama dengan melacak pengrajin arang, mencari peminatnya, entah di di dalam atau luar negeri, sesudah itu melakukan tindakan sebagai mediator tanpa meninggalkan profesi sebagai pegawai. Tanpa membuat tangan Anda hitam terkena arang, Anda dapat capai keuntungan.
Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya
Mitos 6 : bisnis kecil lebih berupa bisnis otot daripada bisnis otak
Tidak semua bisnis kecil mengandalkan otot. Anda bisa menggunakan otak untuk memperoleh keuntungan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi yang murah seperti telepon, SMS, dan e-mail, Anda sanggup mencari uang, baik full time maupun part time.
Sebagai contoh, Anda bisa berjualan pulsa atau voucher mengisi lagi HP tanpa mesti terhubung kios. Cukup bersama modal HP GSM tidak mahal (asal mampu SMS), Anda sanggup berjualan voucher elektronik bersama keuntungan Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per voucher. Di daerah-daerah yang masih susah transportasi, bisnis ini memadai dapat diandalkan untuk meraup keuntungan.
Demikian informasi terkait dengan Kepingin Mengerti Mitos yang Salah buat Jadi Pedagang? Ini Ulasannya, kami harap artikel kali ini bermanfaat buat Anda. Tolong artikel ini diviralkan agar semakin banyak yang mendapat manfaat.
Referensi: